Namun betapa herannya, beberapa tempat yang biasa menjual bensin eceran tutup, meski ada sebagian yang buka tapi bensinnya sudah habis. Setelah keliling-keliling akhirnya saya dapatkan juga bensin di eceran. Namun betapa terkejutnya, harga satu liternya RP. 10.000/liter. Meski demikian, sang penjual mengatakan bahwa harga bensinnya segitu dan sudah ditambahi, kalau tidak mau juga tidak apa-apa, katanya. Karena saya lagi butuh, ya terpaksa deh saya beli.
Perjalananpun saya lanjutkan ke rumah bibi saya, dan setelah urusan selesai, sayapun pulang sambil lewat ke pom bensin (SPBU). Saya kira kalau di tempat yang resmi pasti ada, namun saya kecele, saat memasuki gerbang pom bensin ada tulisan "Bensin Habis".
Untung saja masih tersisa bensin di tangki motor saya yang cukup untuk sampai ke rumah.
Saat sampai rumah saya lihat di TV, ternyata dimana-mana terjadi hal yang sama, SPBU banyak yang kehabisan bensinnya. Mungkin para pengusaha SPBU tidak membeli stok bensin untuk hari ini, jadi cuma menghabiskan stok yang kemarin saja. Dan mereka akan membeli bensin ke Pertamina keesokan harinya untuk mendapatkan harga yang lebih murah.
Mungkin itu sebabnya siang tadi saya kesulitan mendapatkan bensin.
Setelah Presiden Joko widdodo Umumkan penurunan Harga Bensin, Solar, LPG dan Semen pada hari jum'at kemarin, dampaknya terasa hingga hari ini. Berikut ini daftar penurunan harga barang yang diumumkan di istana kemarin:
- Harga premium turun menjadi Rp. 6.600 per liter
- Solar turun menjadi Rp. 6.400 (sebelumnya Rp. 7.200)
- LPG 12 kg turun menjadi Rp. 129.000
- Semen yg diproduksi BUMN turun menjadi Rp. 3000 persak
ReplyDeleteDi tempat saya juga sama teh...
capek mutar mutar cari bbm....
my blog : informasi seputar ibu hamil