(Lengkap) Daftar Pahlawan Nasional Indonesia

(Lengkap) Daftar Pahlawan Nasional Indonesia adalah Nama-nama Pahlawan Indonesia yang hidup pada masa perjuangan ataupun setelah kemerdekaan Indonesia. Pahlawan Nasional adalah gelar yang diberikan kepada Warga Negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Indonesia yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Berikut ini adalah daftar tokoh yang telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan presiden Indonesia yang diurut berdasarkan abjad:

Keterangan: Klik nama Pahlawan Nasional untuk mengetahui Profil, Biodata, dan Biografi lengkapnya.

(Lengkap) Daftar Pahlawan Nasional Indonesia
  1. Abdul Halim Majalengka, Aktivis kemerdekaan dan Ulama, Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
  2. Abdul Haris Nasution, Jenderal Angkatan Darat, dua kali diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat
  3. Abdul Kadir (Abdul Kadir Gelar Raden Temenggung Setia Pahlawan), Bangsawan dari Melawi, menawarkan pengembangan ekonomi, melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
  4. Abdul Kahar Mudzakkir, Rektor Universitas Islam Indonesia yang pertama sekaligus Tokoh Muhammadiyah
  5. Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka), Ulama dan penulis sekaligus tokoh Muhammadiyah.
  6. Abdul Muis, Politisi, Anggota Volksraad, penulis
  7. Abdulrachman Saleh, Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh ketika membawa keperluan medis karena ditembak oleh Belanda
  8. Abdul Wahab Hasbullah, Tokoh Islam, salah seorang pendiri Nadhlatul Ulama
  9. Andi Abdullah Bau Massepe, Bangsawan Bugis, memimpin penyerangan melawan pasukan Belanda selama Revolusi Nasional, seorang putra dari Andi Mappanyukki
  10. Abdurrahman Baswedan, Nasionalis dan Mubaligh Muhammadiyah yang meyakinkan Mesir untuk mengakui kemerdekaan Indonesia secara de facto
  11. Achmad Subarjo, Aktivis kemerdekaan dan menteri pemerintahan
  12. Adam Malik, Jurnalis dan aktivis kemerdekaan, Wakil Presiden Indonesia ketiga sekaligus Tokoh Muhammadiyah
  13. Adnan Kapau Gani, Aktivis kemerdekaan yang menjadi menteri pemerintahan, menyeludupkan senjata untuk mendukung Revolusi Nasional
  14. Nyi Ageng Serang, Pemimpin gerilyawan Jawa yang memimpin penyerangan terhadap kolonial Belanda atas beberapa pendudukan
  15. Agus Salim, Aktivis kemerdekaan, politisi, pemimpin Islam Minang sekaligus Tokoh Muhammadiyah
  16. Agustinus Adisucipto, Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh ketika membawa keperluan medis karena ditembak oleh Belanda
  17. Ahmad Dahlan, Pemimpin Islam, Pendiri Muhammadiyah; suami Siti Walidah
  18. Ahmad Rifa'i, Pemikir dan penulis Islam yang dikenal karena pernyataan anti-Belandanya
  19. Ahmad Sanusi, Anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
  20. Ahmad Yani, Pemimpin Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September
  21. Aji Muhammad Idris, Sultan Kutai Kartanegara ke-14
  22. Alexander Andries Maramis, Anggota BPUPKI, Menteri Keuangan Indonesia, dan diplomat
  23. Alimin, Pendukung kemerdekaan, politisi, dan tokoh Partai Komunis Indonesia
  24. Amir Hamzah, Penyair dan nasionalis
  25. Andi Depu, Pejuang dan aktivis yang berhasil mempertahankan pengibaran bendera nasional di Mandar pada 1944, padahal dilarang keras
  26. Antasari, Melakukan penyerangan terhadap pasukan kolonial Belanda dalam Perang Banjar
  27. Aria Wangsakara, Ulama, pejuang, dan pendiri Tangerang
  28. Arie Frederik Lasut, Geolog dan pengajar yang dieksekusi oleh Belanda
  29. Arnold Mononutu, Menteri Penerangan Indonesia ke-6
  30. As'ad Syamsul Arifin, Ulama, tokoh Nahdlatul Ulama
  31. Baabullah, Penguasa ke-24 Kesultanan Ternate
  32. Bagindo Azizchan, Wali kota Padang, melawan pasukan Belanda saat Revolusi Nasional
  33. Basuki Rahmat, Jenderal, saksi dari Supersemar
  34. Bernard Wilhelm Lapian, Nationalis, pimpinan gereja, dan gubernur kedua Sulawesi
  35. Teungku Chik di Tiro, Tokoh Islam Aceh dan pemimpin gerilyawan yang melakukan perlawanan pasukan kolonial Belanda
  36. Tjilik Riwut, Prajurit dan politisi, menawarkan pengembangan ekonomi dan budaya di Kalimantan Tengah
  37. Tjipto Mangoenkoesoemo, Dokter, salah satu dari Tiga Serangkai, Anggota Volksraad, Tokoh Indische Partij
  38. Tjokroaminoto, Politisi, pemimpin Sarekat Islam, mentor pemimpin-pemimpin bangsa seperti Sukarno, Semaoen, Musso, Alimin, Darsono, Kartosoewirjo, dan Tan Malaka
  39. Ernest Douwes Dekker, Jurnalis dan politisi Indo yang membantu kemerdekaan Indonesia, salah satu dari Tiga Serangkai
  40. Depati Amir, Pejuang yang mempersatukan suku Melayu dengan Tionghoa untuk melawan Belanda
  41. Dewi Sartika, Pengajar, mendirikan sekolah untuk perempuan yang pertama di negara tersebut
  42. Cut Nyak Dhien, Pemimpin gerilyawan Aceh yang melakukan penyerangan terhadap pasukan kolonial belanda; istri Teuku Umar
  43. Diponegoro, Putra Sultan Yogyakarta, melangsungkan perang lima tahun melawan pasukan kolonial Belanda
  44. Donald Izacus Panjaitan, Jenderal Angkatan Darat, terbunuh dalam Gerakan 30 September 1965
  45. Eddy Martadinata, Laksamana Angkatan Laut dan diplomat, terbunuh dalam kecelakaan helikopter
  46. Fakhruddin, Pemimpin Islam, menegosiasikan pengamanan pejiarah haji Indonesia; tokoh Muhammadiyah.
  47. Fatmawati, Pembuat bendera nasional pertama, aktivis sosial, istri Sukarno sekaligus Tokoh Muhammadiyah
  48. Ferdinand Lumbantobing, Dokter dan politisi, memperjuangkan hak asasi pasukan buruh
  49. Frans Kaisiepo, Nasionalis Papua yang membantu dalam akuisisi Papua
  50. Gatot Mangkupraja, Aktivis kemerdekaan dan politisi, menyarankan pembentukan Pembela Tanah Air sekaligus Kader Muhammadiyah
  51. Gatot Subroto, Jenderal, deputi ketua staff Angkatan Darat
  52. Halim Perdanakusuma, Tokoh awal dalam Angkatan Udara, meninggal karena kecelakaan saat Revolusi Nasional
  53. Hamengkubuwono I, Sultan Yogyakarta, melakukan perlawanan terhadap VOC, mendirikan Yogyakarta
  54. Hamengkubuwono IX, Sultan Yogyakarta, aktivis kemerdekaan, pemimpin militer, dan politisi; Wakil Presiden Indonesia kedua
  55. Harun Bin Said, Mengebom MacDonald House saat konfrontasi Indonesia–Malaysia
  56. Hasan Basry, Prajurit selama Revolusi Nasional Indonesia, mendukung integrasi Kalimantan di Indonesia
  57. Hasanuddin, Sultan Gowa, melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
  58. Hasyim Asy'ari, Pemimpin Islam, pendiri Nahdlatul Ulama
  59. Hazairin, Sarjana legal, aktivis kemerdekaan, menteri pemerintahan, dan pengajar
  60. Herman Johannes, Insinyur, membuat senjata selama Revolusi Nasional, membantu pendirian Universitas Gadjah Mada, Rektor Universitas Gadjah Mada
  61. Himayatuddin Muhammad Saidi, Penguasa ke-20 dan ke-23 Kesultanan Buton
  62. Ida Anak Agung Gde Agung, Aktivis kemerdekaan dan menteri pemerintahan
  63. Idham Chalid, Pemimpin Nahdlatul Ulama, politisi
  64. Ilyas Yakoub, Aktivis kemerdekaan, politisi, dan anggota pasukan gerilyawan
  65. Imam Bonjol, Tokoh Islam dari Sumatra Barat yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda dalam Perang Padri
  66. Radin Inten II, Bangsawan dari Lampung, memimpin revolusi penyerangan penjajah Belanda
  67. Iskandar Muda, Sultan Aceh, memperluas pengaruh negara
  68. Ismail Marzuki, Komposer yang membuat sejumlah lagu kebangsaan
  69. Iswahyudi, Tokoh awal dalam Angkatan Udara, terbunuh saat Revolusi Nasional
  70. Iwa Kusumasumantri, Aktivis kemerdekaan, ahli hukum, dan politisi
  71. Izaak Huru Doko, Aktivis kemerdekaan dan pengajar, membantu pendirian Universitas Udayana
  72. Jamin Ginting, Pejuang kemerdekaan menentang pemerintah Hindia Belanda di Tanah Karo
  73. Janatin, Mengebom MacDonald House saat konfrontasi Indonesia–Malaysia
  74. Jatikusumo,  Jenderal Angkatan Darat dan politisi
  75. Andi Jemma, Aktivis kemerdekaan, memimpin penyerangan melawan pasukan Belanda saar Revolusi Nasional
  76. Johannes Abraham Dimara, Pimpinan tentara Papua yang membantu dalam akuisisi Papua
  77. Johannes Leimena, Menteri Kesehatan Pertama, mengembangkan sistem klinik Puskesmas
  78. Juanda Kartawijaya, Politisi Sunda, Perdana Menteri Indonesia terakhir sekaligus Tokoh Muhammadiyah
  79. Karel Satsuit Tubun, Brigadir polisi, terbunuh saat Gerakan 30 September 1965
  80. Kartini, Tokoh hak asasi perempuan Jawa
  81. Ignatius Joseph Kasimo, Aktivis kemerdekaan, pemimpin Partai Katolik
  82. Kasman Singodimedjo, Jaksa yang merupakan ketua KNIP pertama dan menghapus tujuh kata yang berpotensi memecah umat pada Piagam Jakarta, Kader Muhammadiyah
  83. Katamso Darmokusumo, Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September
  84. I Gusti Ketut Jelantik, Pemimpin Bali yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
  85. I Gusti Ketut Puja, Gubernur Bali pertama
  86. Ki Bagus Hadikusumo, Tokoh Muhammadiyah, aktivis kemerdekaan, tokoh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
  87. Ki Hajar Dewantara, Pengajar dan menteri pemerintahan, mendirikan Taman Siswa, saudara Suryopranoto, salah satu dari Tiga Serangkai
  88. Ki Sarmidi Mangunsarkoro, Pengajar bersama dengan Budi Utomo dan Taman Siswa, menteri pemerintahan
  89. Kiras Bangun, Pemimpin gerilyawan Batak yang melawan penjajah Belanda
  90. Kusumah Atmaja, Ketua Kehakiman Mahkamah Agung Pertama
  91. La Maddukelleng, Bangsawan dari Kesultanan Paser, mengusir pasukan Belanda dari Kerajaan Wajo
  92. Lafran Pane, Pendiri Himpunan Mahasiswa Islam, Kader Muhammadiyah
  93. Lambertus Nicodemus Palar, Diplomat, menegosiasikan pengakuan Indonesia saat Revolusi
  94. John Lie, Laksamana Muda Angkatan Laut, menyeludupkan barang untuk membantu Revolusi Nasional
  95. Machmud Singgirei Rumagesan, pendiri Gerakan Cendrawasih Revolusioner Irian Barat /GCRIB
  96. Mahmud Badaruddin II, Sultan Palembang, yang melakukan perlawanan terhadap penjajah Inggris dan Belanda
  97. Sultan Mahmud Riayat Syah, Sultan Johor-Pahang-Riau-Lingga, yang melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda
  98. Malahayati, Pejuang dan bangsawan, melawan pasukan Cornelis de Houtman
  99. Mangkunegara I, Melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda dan antek-anteknya di Jawa Tengah
  100. Andi Mappanyukki, Bangsawan Bugis, memimpin penyerangan melawan pasukan Belanda pada 1920-an dan 30-an, ayah dari Andi Abdullah Bau Massepe 
  101. Maria Walanda Maramis, Pendukung hak asasi perempuan dan pengajar
  102. Martha Christina Tiahahu, Gerilyawan dari Maluku yang wafat saat ditahan Belanda
  103. Marthen Indey, Nasionalis dan aktivis kemerdekaan, menawarkan intergrasi Papua di Indonesia
  104. Mas Isman, Pejuang kemerdekaan
  105. Mas Mansur, Ulama, pemimpin Muhammadiyah
  106. Masykur , Ulama, pejuang kemerdekaan, mantan menteri agama
  107. Mas Tirtodarmo Haryono, Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September 1965
  108. Maskun Sumadireja, Aktivis kemerdekaan dan politisi
  109. Cut Nyak Meutia, Pemimpin gerilyawan Aceh yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
  110. Mohammad Hatta, Aktivis kemerdekaan, Wakil Presiden Indonesia Pertama
  111. Mohammad Husni Thamrin, Politisi dan aktivis kemerdekaan
  112. Mohammad Natsir, Ulama dan politisi, Perdana Menteri Indonesia kelima
  113. Teuku Muhammad Hasan, Aktivis kemerdekaan, gubernur Sumatra pertama
  114. Muhammad Mangundiprojo, Pejuang kemerdekaan, pemimpin Pertempuran Surabaya
  115. Muhammad Yamin, Penyair yang menjadi politisi dan aktivis kemerdekaan
  116. Moehammad Jasin, Bapak Brimob Kepolisian RI
  117. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Ulama pendiri Nahdlatul Wathan
  118. Mustopo, Pemimpin saat Pertempuran Surabaya, mendirikan Kampus Kedokteran Gigi Dr. Moestopo
  119. Muwardi, Menangani keamanan saat Proklamasi Kemerdekaan, membangun sebuah rumah saat di Surakarta 
  120. Nani Wartabone, Proklamator Hari Patriotik 23 Januari 1942, Aktivis kemerdekaan dan pejuang penumpasan pemberontakan Permesta sekaligus Kader Muhammadiyah dari Gorontalo
  121. I Gusti Ngurah Made Agung, Raja Badung, melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
  122. I Gusti Ngurah Rai, Pemimpin militer Bali saat Revolusi Nasional
  123. Nuku Muhammad Amiruddin, Sultan Tidore, memimpin beberapa pertempuran laut melawan pasukan kolonial Belanda
  124. Noer Alie, Pemimpin Islam dan pengajar, memimpin prajurit saat Revolusi Nasional
  125. Teuku Nyak Arif , Politisi Aceh dan pemimpin perlawanan, gubernur Aceh pertama
  126. Opu Daeng Risaju, Politisi wanita awal, melakukan perlawanan terhadap Belanda saat Revolusi Nasional
  127. Oto Iskandar di Nata, Politisi dan aktivis kemerdekaan sekaligus Tokoh Muhammadiyah
  128. Pajonga Daeng Ngalie, Mengkoordinasikan penyerangan di Sulawesi Selatan saat Revolusi Nasional, menawarkan integrasi nasional
  129. Paku Alam VIII, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta ke-2
  130. Pakubuwono VI, Susuhunan Surakarta, memberontak melawan pasukan kolonial Belanda
  131. Pakubuwono X, Susuhunan Surakarta, mendukung berbagai proyek untuk kepentingan Pribumi Indonesia
  132. Pangeran Muhammad Noor, Menteri Pekerjaan Umum yang mencanangkan proyek Waduk Riam Kanan, Waduk Karangkates, dan proyek pasang-surut di Sumatra dan Kalimantan sebagai lahan penyedia pangan
  133. Pattimura, Gerilyawan dari Maluku yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
  134. Pierre Tendean, Prajurit Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September 1965
  135. Pong Tiku, Bangsawan Toraja, melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda 
  136. Raden Mattaher, Pejuang dari Jambi yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
  137. Raja Ali Haji, Sejarawan dan penyair dari Riau
  138. Raja Haji Fisabilillah, Pejuang dari Riau yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda
  139. Rajiman Wediodiningrat, Ketua BPUPKI, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat pertama
  140. Ranggong Daeng Romo, Memimpin pasukan dalam dua pertempuran melawan pasukan Belanda saat Revolusi Nasional
  141. Rasuna Said. Pendukung hak asasi wanita dan nasionalis
  142. Robert Wolter Monginsidi, Gerilyawan di Makassar saat Revolusi Nasional, dieksekusi oleh Belanda
  143. Rubini Natawisastra, Dokter dan cendekiawan
  144. Ruhana Kuddus, Wartawati Indonesia pertama
  145. Saharjo, Menteri Kehakiman, pelopor pengesahan pembaruan di negara tersebut
  146. Salahuddin bin Talabuddin, Pejuang Maluku Utara
  147. Sam Ratulangi, Politisi Minahasa dan pendukung kemerdekaan Indonesia
  148. Samanhudi, Pengusaha, mendirikan Sarekat Islam
  149. Sarjito, Dokter, Akademisi, Rektor pertama Universitas Gadjah Mada
  150. Silas Papare, Memperjuangkan kemerdekaan Papua dari Belanda, menawarkan integrasi Papua di Indonesia
  151. Sisingamangaraja XII, Pemimpin Batak yang melakukan kampanye gerilyawan melawan pasukan kolonial Belanda
  152. Siswondo Parman, Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September 1965
  153. Siti Hartinah, Istri presiden Suharto, aktif dalam karya sosial, mendirikan Taman Mini Indonesia Indah
  154. Siti Walidah, Pendiri Aisyiyah, tokoh Muhammadiyah, istri Ahmad Dahlan
  155. Slamet Rijadi, Brigadir Jeneral Angkatan Darat, terbunuh ketika putting down pemberontakan di Sulawesi
  156. Soedirman, Komandan Ketua Tentara Nasional Indonesia pada saat Revolusi Nasional sekaligus Kader Muhammadiyah
  157. Albertus Soegijapranata, Uskup Katolik Jawa dan nasionalis
  158. Soeharto Sastrosoeyoso, Dokter pribadi Soekarno
  159. Sugiyono Mangunwiyoto, Kolonel Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September 1965
  160. Suharso, Pelopor pengobatan prostesis
  161. Soekanto Tjokrodiatmodjo, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia pertama
  162. Sukarjo Wiryopranoto, Tokoh kemerdekaan, diplomat, dan politisi 
  163. Sukarni,  Tokoh kemerdekaan, diplomat, dan politisi 
  164. Soekarno, Aktivis kemerdekaan yang membacakan Proklamasi Kemerdekaan, Presiden Indonesia pertama sekaligus Tokoh Muhammadiyah
  165. Sultan Agung, Sultan Mataram, melakukan perlawanan terhadap VOC 
  166. Andi Sultan Daeng Radja, Aktivis kemerdekaan dan politisi
  167. Supeno, Menteri pemerintahan, terbunuh ketika perlawanan terhadap Belanda saat Revolusi Nasional
  168. Supomo, Menteri Kehakiman Pertama, membantu penulisan Konstitusi
  169. Suprapto, Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September
  170. Supriyadi, Pemimpin pemberontakan melawan pasukan pendudukan Jepang di Blitar
  171. Suroso, Politisi dan aktivis kemerdekaan, Wakil Ketua BPUPKI, Gubernur pertama Jawa Tengah, Bapak Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia
  172. Suryo, Gubernur pertama Jawa Timur yang merupakan tokoh sentral Pertempuran Surabaya
  173. Suryopranoto, Pengajar dan tokoh hak-hak buruh, saudara Ki Hajar Dewantara
  174. Sutan Mohammad Amin Nasution, Gubernur Sumatra Utara dan Riau ke-1
  175. Sutan Syahrir, Politisi, Perdana Menteri Indonesia pertama
  176. Soetomo, dokter, pengajar Jawa, mendirikan Budi Utomo sekaligus Tokoh Muhammadiyah
  177. Sutomo, Pemimpin militer yang memimpin perlawanan dalam Pertempuran Surabaya
  178. Sutoyo Siswomiharjo, Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September 1965
  179. Syafruddin Prawiranegara, Gubernur Bank Indonesia pertama, dan kepala PDRI selama masa Agresi Militer Belanda II 
  180. Syam'un, Pejuang yang pernah bergabung dalam PETA dan BKR, serta menentang pemerintahan Hindia Belanda di Banten. Pendiri Pesantren Al-Khairiyah Cilegon, Banten
  181. Syarif Kasim II, Sultan Siak, menawarkan integrasi kerajaan-kerajaan di Sumatra Timur
  182. Tahi Bonar Simatupang, Jenderal yang menjabat sebagai ketua staff dari 1950 sampai 1954
  183. Tuanku Tambusai, Pemimpin Islam dari Riau yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda saat Perang Padri
  184. Tan Malaka, Politisi dan intelektual asal Minang. Ia menyumbangkan gagasannya dalam beberapa karya, terutama Madilog (Materialistik, Dialog, dan Logika). Pendiri Partai Murba, tokoh Partai Komunis Indonesia
  185. Thaha Syaifuddin, Sultan Jambi, memimpin pasukan revolusi melawan pasukan kolonial Belanda
  186. Tirtayasa, Sultan Banten yang melakukan perlawanan terhadap Belanda
  187. Tirto Adhi Suryo, Jurnalis, diasingkan karena editorial anti-Belanda buatannya
  188. Teuku Umar, Pemimpin gerilyawan Aceh yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda; suami Cut Nyak Dhien 
  189. Tombolotutu, Raja Kerajaan Parigi Moutong
  190. Untung Surapati, Memimpin beberapa pemberontakan melawan VOC
  191. Urip Sumoharjo, Pemimpin Angkatan Darat Indonesia, komandan kedua setelah Sudirman
  192. Usmar Ismail, seorang sutradara film, sastrawan, wartawan, dan Bapak Perfilman Nasional
  193. Wage Rudolf Supratman, Komposer lagu kebangsaan "Indonesia Raya"
  194. Wahid Hasyim, Pemimpin Nahdlatul Ulama, Menteri Agama Indonesia pertama
  195. Wahidin Sudirohusodo, Dokter dan pemimpin di Budi Utomo
  196. Wilhelmus Zakaria Johannes, Pelopor pengobatan radiologi
  197. Yosaphat Sudarso, Komodor Angkatan Laut, terbunuh saat konfrontasi dengan Belanda di Nugini Belanda
  198. Yusuf Tajul Khalwati, Pemimpin Islam, memimpin pemberontakan gerilyawan melawan VOC
  199. Zainal Mustafa, Pemimpin Islam yang melakukan perlawanan terhadap pasukan pendudukan Jepang
  200. Zainul Arifin, Politisi dan gerilyawan, terbunuh saat peristiwa percobaan pembunuhan yang ditargetkan kepada Sukarno oleh Darul Islam.

Post a Comment for "(Lengkap) Daftar Pahlawan Nasional Indonesia"