Sejarah Hari Guru

Google Doodle peringati hari guru Nasional 2014
Google Doodle peringati hari guru Nasional 2014
Hari ini tepatnya tanggal 25 Novenber 2014 jalanan di depan rumah saya agak sepi, jalanan yang biasanya ramai oleh lalu lalang anak sekolah hari ini berbeda.

Usut punya usut ternyata banyak sekolah pada libur. Saya tanya salah satu anak tetangga, katanya hari ini libur karena "hari guru". Oh begitu rupanya. Dalam hati timbul pertanyaan hari guru itu apa sih? Setelah Googling ke sana akemari akhirnya dapat juga artikel yang membahaas itu. Berikut arikel Sejarah Hhari Guru yang saya dapat dari beberapa sumber yang terpercaya, diantaranya Wikipedia dan Oke Zone.


Apakah hari Guru itu?

Hari Guru adalah hari untuk menunjukkan penghargaan terhadap guru, dan diperingati pada tanggal yang berbeda-beda bergantung pada negaranya. Di beberapa negara, hari guru merupakan hari libur sekolah.

Di Indonesia, Hari Guru Nasional diperingati bersama hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yakni pada 25 November setiap tahunnya. Hal itu ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994.

Hari Guru Nasional bukan hari libur resmi, dan dirayakan dalam bentuk upacara peringatan di sekolah-sekolah dan pemberian tanda jasa bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Guru di Indonesia dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.


Dibentuknya PGHB

Sebelum dibentuknya PGRI, pada masa pemerintahan Hindia Belanda dibentuklah Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) pada tahun 1912. Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan pemilik sekolah. Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda mereka umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua. Sejalan dengan keadaan itu, maka selain PGHB berkembang pula organisasi guru bercorak keagamaan, kebangsaan, dan sebagainya.

Dua puluh tahun berikutnya, nama PGHB diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya, kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.

Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda. Hasilnya antara lain adalah Kepala HIS yang dulu selalu dijabat orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia.

Semangat perjuangan ini makin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan cita-cita kesadaran. Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi telah memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriak “merdeka.”


Dibentuknya PGRI

Perjuangan para guru sempat tersendat dengan adanya penjajahan Jepang. Saat itu segala organisasi dilarang dan sekolah ditutup sehingga PGI tidak dapat lagi melakukan aktivitas. Namun, semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjadi dasar PGI untuk menggelar Kongres Guru Indonesia pada 24–25 November 1945 di Surakarta.

Dalam Kongres yang dilakukan di Surakarta ini, guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk sepakat untuk menghapus segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku.

Pada tanggal 25 November 1945, dalam kongres ini, didirikanlah PGRI. Sebagai penghormatan kepada para guru, pemerintah menetapkan hari lahir PGRI tersebut sebagai Hari Guru Nasional dan diperingati setiap tahun. (Sumber: Wikipedia, okezone)

Post a Comment for "Sejarah Hari Guru"